Ciri-Ciri Buku Bajakan – Dewasa ini, makin banyak toko-toko nakal yang mereproduksi buku dari penerbit resmi.
Atau dengan kata lain, mereka sedang memproduksi buku bajakan yang tentu saja ilegal.
Meskipun ilegal dan dilarang untuk diperjualbelikan, entah kenapa buku-buku bajakan tersebut tetap tersedi di berbagai toko buku, baik offline maupun online.
Bagi kamu yang merasa khawatir tertipu oleh toko-toko bajakan tersebut, jangan khawatir!
Karena berikut ini aku akan merangkum 5 ciri-ciri buku bajakan yang bisa kamu gunakan sebagai acuan agar tidak tertipu.
Yuk, simak artikel ini sampai habis!
1. Kover Buram
Ciri pertama yang dapat langsung kamu kenali dari buku bajakan adalah kovernya buram dan tidak enak dipandang.
Biasanya, buku dari penerbit resmi memiliki kover dengan finishing yang rapi, pewarnaannya jelas, dan menggunakan judul timbul (emboss).
Tentu saja, untuk membuat kover berkualitas seperti itu memerlukan teknik dan alat khusus yang tidak dimiliki oleh penerbit abal-abal.
Selain itu, tidak jarang bahannya terbuat dari kertas biasa yang tipis dan mudah robek.
2. Kertas Tipis
Umumnya, buku bajakan memiliki kertas yang sangat tipis, sehingga rentan robek.
Selain itu, tidak jarang pula kertas tersebut serupa dengan kertas buram yang sering ada di ujian-ujian sekolah.
Sudahlah tipis, buram lagi. Bayangkan bagaimana tidak nyamannya ketika membaca buku tersebut.
Tentu saja, itu berbanding terbalik dengan kertas yang digunakan oleh penerbit resmi yang tebal dan berkualitas.
Baca juga: 5 Cara agar Buku Tidak Menguning – Dian Nita Utami
3. Tulisan Tidak Jelas
Namanya saja bajakan, jadi jangan heran kalau ada bagian-bagian yang tidak sempurna. Tak terkecuali tulisannya.
Di buku bajakan, kamu akan menemukan banyak tulisan yang terbalik, hurufnya tidak jelas, bahkan tidak tercetak dengan sempurna.
Kalau cuma satu atau dua lembar, itu masih normal.
Karena aku dulu pernah bertemu buku bajakan yang satu bab penuh tinta hurufnya tidak jelas.
4. Jilidan Buku Tidak Rapi
Seringnya, buku bajakan memiliki jilidan yang tidak rapi: bergelombang dan lem tidak rekat.
Membahas hal ini, tiba-tiba teringat dulu ada satu teman yang sering berburu buku-buku bajakan di toko yang ada di dekat sebuah kampus.
Waktu itu, aku penasaran dan ingin mencoba mencicipi pengalaman membaca buku tersebut.
Bisa menebak apa yang terjadi waktu itu? Ya, bukunya langsung terbelah jadi dua. Padahal masih baru dan belum pernah dibaca sebelumnya.
5. Harga Terlampau Murah
Selain ciri-ciri fisik barusan, kamu dapat menilai apakah suatu buku bajakan atau tidak dari harganya.
Biasanya, buku-buku bajakan memiliki harga yang terlampau murah dan tidak masuk akal.
Aku sendiri pernah ketemu buku semacam itu di salah satu marketplace, dan benar saja harganya sangat tidak masuk akal!
Bayangkan sebuah buku dengan 300 halaman hanya dibanderol dengan harga 50 ribu.
Normalnya, buku dengan jumlah halaman sebanyak itu memiliki harga di atas 150 ribu.
–
Kalau kamu suka tulisan semacam ini, bisa follow media sosial-ku juga di Twitter @whatdianreads
Karena di sana aku aktif berceloteh terkait buku, kegiatan menulis, produktivitas, dan masih banyak lagi.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan salam kenal! (´。• ω •。`)