Membaca Buku di iPusnas

Membaca Buku di iPusnas – Beberapa waktu lalu, Perpustakaan Nasional RI membuat sebuah perpustakaan digital bernama iPusnas.

Lengkapnya, iPusnas memfasilitasi digitalisasi buku-buku koleksi milik Perpustakaan Nasional sehingga tersedia versi ebook-nya.

Oh ya, layanan ini dapat kamu akses dengan gratis tanpa membayar sepeser rupiah pun.

Namun sebelum bisa mengakses seluruh fitur-fiturnya, kamu harus melakukan registrasi akun terlebih dahulu.

Baca juga: Anotasi Buku – Dian Nita Utami

Cara Registrasi Akun Ipusnas

Untuk melakukan registrasi akun, kamu bisa menyimak langkah-langkah berikut ini.

  1. Mengunduh aplikasi iPusnas di Google Play Store.
  2. Buka aplikasi, kemudian ikuti petunjuk-petunjuk yang ada.
  3. Pilih menu ‘log in‘ yang terletak di bagian pojok kiri atas. Pada menu ini, kamu akan disuruh memilih ingin membuat akun menggunakan Facebook atau alamat surel.
  4. Pilih menu selanjutnya, dan akunmu sudah terdaftar di iPusnas.

Cara Meminjam Buku di Ipusnas

Setelah membuat akun, kamu bisa mulai meminjam buku-buku yang ingin dibaca. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.

  1. Pada aplikasi iPusnas, pilih menu ‘pencarian’ (ikon seperti kaca pembesar) yang terletak di pojok kanan atas. Selain itu, kamu juga bisa mencari buku menggunakan menu ‘kategori buku’ di halaman beranda.
  2. Pilih buku mana yang ingin kamu pinjam.
  3. Lalu, pilih menu ‘pinjam.’
  4. Tunggu file buku terunduh, dan buku siap untuk kamu baca.
  5. Sebagai catatan, buku yang kamu pinjam hanya akan tersedia selama maksimal 3 hari. Lebih dari itu, maka buku akan dikembalikan secara otomatis.

Baca juga: Baca Bareng Terserah Book Club – Dian Nita Utami

Fitur-Fitur di Ipusnas

1. ePustaka

Fitur ePustaka ini mirip-mirip dengan fitur membership. Di dalam fitur ini, kamu akan menemukan koleksi pustaka milik tokoh-tokoh terkenal, seperti Presiden Joko Widodo, KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dll.

Oh ya, untuk mendaftar di ePustaka kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, alias gratis

2. Interaksi dengan Sesama Pembaca

iPusnas telah menyediakan layanan interaktif agar kamu bisa berinteraksi dengan pembaca-pembaca lainnya.

Layanan tersebut berupa menu untuk saling mengikuti (mirip seperti yang tersedia di media sosial), serta layanan untuk saling merekomendasikan buku.

3. Komentar

Setelah selesai membaca, kamu dapat mengulas buku tersebut di kolom komentar yang telah tersedia.

Tidak hanya ulasan, kamu juga bisa menuliskan komentar lain yang masih berkaitan dengan buku yang telah dibaca.

4. Kategori Buku

Jangan khawatir kebingungan karena tidak tahu buku apa yang harus kamu baca.

Karena iPusnas telah menyediakan fitur ‘kategori buku’ yang akan membantu untuk mencari buku sesuai dengan kategori yang kamu minati.

5. Catatan Pribadi

Kamu ingin mengulas buku secara pribadi? Tenang, iPusnas punya fitur bernama ‘catatan pribadi’ untuk memfasilitasi hal tersebut.

Sebenarnya tidak hanya untuk mengulas buku, fitur ini juga bisa kamu gunakan untuk mencatat apapun.

Misalnya, mencatat mengenai daftar buku-buku apa saja yang ingin kamu baca, dan lain sebagainya.

6. TOC dan Bookmark

iPusnas menyediakan layanan berupa TOC dan bookmark untuk mempermudah pengalaman membaca.

TOC adalah daftar isi dari buku, sedangkan bookmark adalah fitur untuk menandai halaman tertentu.

Kelebihan Membaca Buku di iPusnas

Berikut ini adalah rangkuman kelebihan-kelebihan iPusnas berdasarkan pengalaman pribadi.

1. Mempermudah Akses Membaca

iPusnas hadir sebagai solusi untuk siapa saja yang mengalami kendala dalam mengakses buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

Ya, karena buku-bukunya tersedia dalam bentuk digital dan bisa terakses hanya melalui gawai.

Dengan demikian, sekarang tidak perlu susah-susah untuk membaca buku. Tidak perlu jalan ke perpustakaan ataupun mengeluarkan uang untuk membeli buku.

Cukup dengan membuka gawai, dan aku langsung bisa membaca.

2. Ukuran Aplikasi yang Kecil

Untuk mengunduh iPusnas tidak memerlukan gawai dengan spesifikasi yang tinggi.

Karena ukuran aplikasinya sendiri tidak terlalu besar, hanya sekitar 17 MB.

3. Semakin Rajin Membaca

Berkaitan dengan poin sebelumnya, segala kemudahan yang tersedia di iPusnas membuat aku semakin rajin membaca.

Bahkan kini, dalam seminggu aku bisa “menghabiskan” 2 sampai 3 buku.

4. Koleksi Buku yang Bersaing

Yup! Koleksi buku-buku yang tersedia lumayan lengkap dan bagus-bagus.

Tidak hanya fiksi, iPusnas juga menyediakan berbagai buku-buku nonfiksi.

Untuk fiksi sendiri, ada banyak tokoh-tokoh terkenal yang karya-karyanya tersedia. Katakanlah seperti Tere Liye, Ahmad Tohari, Sapardi Djoko Damono, dan masih banyak lagi.

Sama halnya dengan nonfiksi. Judul-judul terkenal seperti Filosofi Teras dan Pramoedya Menggugat: Melacak Jejak Indonesia tidak akan sulit untuk ditemukan.

5. Bisa Dibaca Secara Offline

Dari berbagai kelebihan yang ada, ini adalah yang paling aku suka.

Asalkan sebelumnya sudah mengunduh bukunya terlebih dahulu, maka boleh untuk mematikan Wi-Fi atau data seluler saat membacanya.

Keuntungannya, aku jadi lebih fokus saat membaca karena tidak terdistraksi oleh notifikasi.

Kekurangan Membaca Buku di iPusnas

Setelah membaca melalui iPusnas selama kurang lebih satu bulan, aku menemukan beberapa kekurangan yang lumayan mengganggu, sebagai berikut ini.

1. Waktu Membaca Hanya 3 Hari

Ya, sesuai dengan paparanku sebelumnya bahwa waktu untuk membaca di iPusnas maksimal hanya 3 hari.

Lebih dari itu, maka buku akan otomatis dikembalikan.

Sebagai seorang slow reader, ini lumayan mengganggu buatku.

Oleh karena itu, untuk mengakalinya sekarang aku hanya membaca buku-buku yang jumlah halamannya hanya sedikit.

2. Koleksi Kurang Lengkap

Memang agak berkontradiksi dengan poin ke-3 di kelebihan, tapi memang begitulah adanya.

Ada beberapa judul buku terkenal yang tidak bisa kutemukan di iPusnas.

Katakanlah seperti buku Bumi Manusia karyanya Pramoedya Ananta Toer.

Selain itu, buku-buku berbahasa asing (terutama Inggris) juga tidak terlalu lengkap.

3. Tidak Ada Fitur Highlight Kalimat

Terakhir, tidak ada fitur highlight kalimat. Adanya fitur bookmark halaman.

Menurutku, ini terasa kurang praktis. Karena kalau hanya bookmark halaman, aku harus baca ulang kalimat yang ingin kuingat.

Belum lagi misal tiba-tiba aku lupa bagian kalimat mana yang harus kuingat.

Kesimpulan

Sejauh ini setelah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, menurutku iPusnas sangat layak untuk dicoba.

Setidaknya untuk akses buku gratis, iPusnas sudah memberikan layanan yang cukup baik.

Kalau kamu suka tulisan semacam ini, bisa follow media sosial-ku juga di Twitter @whatdianreads 

Karena di sana aku aktif berceloteh terkait buku, kegiatan menulis, produktivitas, dan masih banyak lagi. 

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan salam kenal! (´。• ω •。`)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *