Kutu Buku Artinya – Makna kutu buku dapat berbeda-beda dilihat dari konotasi dan denotasinya. Secara denotasi, kutu buku merupakan hewan serangga yang memakan atau melubangi kertas dalam sebuah buku. Menurut laman Wikipedia hewan ini bukanlah sejenis kutu yang memiliki 8 kaki, melainkan serangga biasa dengan 6 kaki.
Jika secara harfiah kutu buku merupakan hewan serangga, maka secara konotasi kutu buku merupakan julukan terhadap orang yang senang membaca buku. Dalam artikel ini kita akan membahas kutu buku secara arti konotasi, apa kelebihan dan kekurangannya jika menjadi seorang kutu buku.
Kutu Buku Artinya Apa?
Secara konotasi, kutu buku adalah julukan dari orang lain untuk seseorang yang gemar membaca dan menelaah buku di mana pun tempatnya. Baik itu di sisi perpustakaan, kantin, bahkan di taman sekalipun.
Tidak ada gelar khusus agar seseorang bisa mendapat julukan kutu buku. Namun biasanya, seorang yang mendapat julukan ini kerap terlihat oleh orang lain melalui kemampuan untuk membaca dengan saksama dan membahasakan perkataannya sesuai dengan bahasa buku.
Di sisi lain, ada juga orang yang gemar membaca tapi tidak mendapat julukan ini. Kondisi semacam ini tergantung pada orang lain di sekitarnya yang memperhatikan kebiasaan si penggemar membaca buku ini.
Keadaan yang memicu orang lain menganggap kamu penyuka buku ialah saat kamu terlihat asyik membaca buku pada saat orang lain sedang istirahat, makan atau bermain. Keadaan tidak biasa inilah yang memunculkan karakter unik pada dirimu.
Baca juga: 5 Singkatan dalam Dunia Perbukuan
Ciri-Ciri Kutu Buku
1. Sering Membaca Buku
Kutu buku artinya orang yang gemar membaca sebuah bacaan ilmiah maupun fiksi. Oleh karena itu, menjadi sebuah keharusan jika seseorang tersebut sering membaca buku. Buku merupakan teman bagi si gemar membaca buku. Dengan membaca, ia akan mampu untuk membuka cakrawala dan mendapat banyak ilmu.
2. Berbahasa Baku
Berbahasa secara baku merupakan ciri khas dari si penggemar buku. Saking terbiasanya dengan membaca tulisan baku, perkataannya pun ikut menggunakan bahasa-bahasa yang baku hampir seperti teks dalam sebuah buku. Orang seperti ini sering kali akan menjadi seorang pembicara yang profesional.
3. Berwawasan Luas
Wawasan luas adalah hasil dari pembelajaran seseorang terhadap buku yang ia baca. Buku adalah jendela dunia, peribahasa tersebut benar adanya. Karena melalui membaca, kita dapat mengetahui pemikiran dari banyak penulis buku di seluruh dunia.
4. Sering Juara Kelas
Berhasil menjadi juara kelas tidak hanya karena faktor kepintaran, tapi juga dari kebiasaan rajin membaca. Seseorang yang rajin membaca buku pelajaran akan terbiasa mengulang materi dan terbiasa memahami poin inti dalam buku tersebut.
5. Lebih Suka Diskusi
Mengutarakan argumen dan memberikan ide-ide baru merupakan output positif dari orang yang gemar membaca buku. Oleh karena itu, ia lebih gemar menghabiskan waktu bersama teman dengan berdiskusi daripada melakukan aktivitas fisik.
Kelebihan Menjadi Kutu Buku
1. Multiperspektif
Membaca banyak buku memiliki manfaat untuk memperluas perspektif. Oleh karena itu, tidak heran apabila seseorang yang sering membaca mampu melihat suatu permasalahan menggunakan banyak perspektif atau sudut pandang. Akibatnya, ia akan menjadi seseorang lebih terbuka dan tidak kaku.
2. Memiliki Empati Tinggi
Siapa sangka dengan banyak membaca dapat meningkatkan empati seseorang? Ini bukanlah bualan belaka. Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa dengan membaca buku (terutama fiksi) mampu melatih dan meningkatkan empati. Karena melalui bacaan fiksi, seseorang akan belajar untuk memahami pemikiran dan perasaan tokoh yang diceritakan.
3. Mengasah Nalar
Apabila buku fiksi dapat mengasah empati, lain halnya dengan buku nonfiksi yang mampu mengasah nalar pembacanya. Melalui bacaan nonfiksi, seseorang akan dilatih untuk berpikir secara rasional, kritis, dan analitis.
Baca juga: 7 Istilah untuk Menyebut Pecinta Buku
Kekurangan Menjadi Kutu Buku
1. Terlampau Asik dengan Dunia Sendiri
Tidak jarang seorang penyuka buku lebih asyik menyelami dunia bacaan ketimbang kehidupan nyata. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ia akan mengabaikan segala hal dari kehidupan nyatanya. Akibatnya, orang lain akan menilainya sebagai seseorang dengan kemampuan sosial yang kurang baik.
2. Berpotensi Melakukan Book-Shaming
Book-shaming merupakan istilah untuk menyebut sikap seseorang yang meremehkan bacaan orang lain. Keadaan ini terjadi ketika si gemar membaca buku merasa bacaannya lebih keren daripada bacaan orang lain.
3. Pelit
Maksud pelit di sini adalah sikap seorang gemar membaca buku cenderung enggan untuk meminjamkan bukunya kepada orang lain. Bukan tanpa sebab, hal tersebut terjadi karena ia telah menganggap buku sebagai barang yang amat penting. Sampai-sampai, ia tidak rela apabila bukunya harus rusak karena dipinjamkan ke orang lain.
Demikian penjelasan tentang Kutu Buku Artinya Secara Konotasi dan Denotasi. Kalian bisa membaca artikel lain di bawah ini ya. Baca Juga :
Kalau kamu suka tulisan semacam ini, bisa follow media sosial-ku juga di Twitter @whatdianreads
Karena di sana aku aktif berceloteh terkait buku, kegiatan menulis, produktivitas, dan masih banyak lagi.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan salam kenal! (´。• ω •。`)