notebook, desk, paper-3820634.jpg

Menulis: Kegiatan dengan Seribu Manfaat

Menulis: Kegiatan dengan Seribu Manfaat – Siapa sangka, menulis, kegiatan yang sering orang lakukan sehari-hari ternyata memiliki banyak manfaat?

Ya, semua kegiatan menulis, entah itu untuk pekerjaan atau diri sendiri semuanya bisa menghasilkan manfaat.

Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita analisis, tapi sekarang saya hanya fokus merangkum 5 manfaat saja.

Berikut adalah penjelasannya.

Mengasah Kemampuan Berbahasa

Salah satu manfaat yang paling kentara dari kegiatan menulis adalah melatih kemampuan berbahasa.

Saya jadi teringat perkataan guru saja dulu, “Cara terbaik untuk melatih kemampuan berbahasa adalah dengan menerapkannya.”

Seperti yang diketahui bahwa ada 4 komponen utama dalam penerapan tersebut: (1) menulis; (2) membaca; (3) mendengarkan; dan (4) berbicara.

Bayangkan saja, ketika menulis penulis akan berpikir mengenai struktur kalimat, tata bahasa, sampai pemilihan ejaan yang akan digunakan.

Peningkatan ini akan semakin terasa ketika kamu rutin melakukannya.

Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan tulisan setidaknya harus memperhatikan dan melakukan kegiatan berikut ini: (1) pramenulis; (2) penulisan; dan (penyuntingan).

Pertama, tahapan pramenulis mencakup pemilihan ide, tujuan, target audiens, dan cara penyampaian tulisan kepada audiens.

Kedua, tahapan menulis. Pada tahap ini, kamu akan fokus untuk membuat draf kasar. Oleh karena itu, tata bahasa belum terlalu menjadi perhatian di sini.

Terakhir, penulis akan melakukan tahap penyuntikan dari draf kasar yang sudah dibuat.

Nah, ketiga tahapan barusan ternyata bisa menjadi faktor pendorong peningkatan kreativitas si penulis.

Mengapa demikian? Saya akan menjelaskannya melalui analogi berikut.

Bayangkan, ketika kamu sedang menulis sesuatu pasti perlu melewati proses berpikir & merenung untuk mendapatkan ide.

Begitu pun dengan turunannya, seperti bagaimana nantinya kamu akan menyampaikan tulisanmu kepada pembaca. Apa medianya? Bagaimana format tulisannya? Bagaimana caranya agar tulisan mudah dicerna oleh pembaca? Dll.

Nah, proses-proses tersebutlah yang membantu memantik munculnya kreativitas.

Mengorganisir Pikiran

Berkaitan dengan poin sebelumnya, ternyata menulis juga bisa membantu untuk mengorganisir pikiran.

Misalnya dalam penulisan naskah, kamu akan belajar untuk menyusun dan menggabungkan kata demi kata melalui pembangunan gagasan, paragraf, bab, kemudian naskah.

Atau ketika kamu menulis diary. Tidak hanya berusaha untuk menuangkan pikiran, tapi secara tidak langsung kamu juga belajar bagaimana caranya menulis dengan teratur dan saling berkaitan satu sama lain.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Puisi – Dian Nita Utami

Meningkatkan Daya Ingat

Saya ingat dulu ada teman yang selalu mencatat segala hal yang tidak ia ketahui. Entah itu bersumber dari pelajaran, video Youtube, buku bacaan, dan lain sebagainya.

Awalnya, saya pikir itu kegiatan yang nggak penting-penting amat untuk dilakukan.

Ya, mengingat melakukan pekerjaan yang dibarengi dengan kegiatan menulis itu merepotkan, menurut saya dulu.

Namun, ternyata anggapan saya ini langsung terbantahkan ketika besoknya guru tiba-tiba mengadakan ujian dadakan.

Si teman saya ini, yang super rajin mencatat, bisa dengan mudah mengerjakan soal.

Padahal, waktu itu posisinya kami tidak mendapat waktu untuk belajar barang sebentar.

Melalui kejadian tersebut saya jadi belajar bahwa menulis bisa meningkatkan daya ingat seseorang.

Tentu, apabila juga dibarengi dengan proses belajar dan me-review ulang catatan.

Membantu Mengurai Masalah

Pernah dengar ungkapannya Anne Frank, “Paper is more patient than man” ?

Ternyata itu tidak hanya sekadar ungkapan belaka, tapi memang nyata adanya.

Terkadang, sulit rasanya mencari orang yang bisa paham dan mengerti permasalahan yang sedang dialami.

Oleh karena itu menulis, dalam hal ini lebih tepatnya menulis diary, bisa menjadi alternatif paling solutif.

Namun, tidak hanya untuk keperluan pribadi. “Curhat” melalui tulisan juga bisa kamu gunakan untuk memecahkan masalah di ranah pendidikan dan pekerjaan.

Analoginya berkaitan dengan poin barusan, mengorganisir pikiran.

Seringnya, orang sulit untuk mendapat gambaran atau penjelasan dari permasalahan yang terpendam di kepala.

Namun, ketika masalah tersebut tertuang di tulisan, akan jadi lebih mudah bagimu untuk mendapat gambaran jelas mengenai masalah apa yang sedang kamu hadapi.

Otomatis, semakin mudah juga bagimu untuk mencari solusinya.

Barusan adalah paparan-paparan mengenai manfaat menulis. Menarik, bukan?

Kalau kamu suka tulisan semacam ini, bisa follow media sosial saya juga di dian (@d_iannita) / Twitter atau @d.iannita • Instagram photos and videos

Karena di sana saya aktif berceloteh terkait buku, kegiatan menulis, produktivitas, dan masih banyak lagi.

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan salam kenal! (´。• ω •。`)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *