Judul: Petualangan Jack & Piggy Natal
Pengarang: J.K. Rowling
Ilustrator: Jim Field
Alih Bahasa: Dini Pandia & Nina Andiana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ulasan Buku: Petualangan Jack & Piggy Natal – Bagaimana rasanya bila kamu diberi kesempatan untuk bisa berbicara dengan semua mainanmu?
Bisa kamu bayangkan, betapa menakjubkan dan serunya pengalaman tersebut.
Meski terdengar mustahil, tapi itulah yang dialami oleh Jack dan mainan-mainannya.
Pada suatu malam yang ajaib, tiba-tiba saja semua mainan Jack mempunyai mata, telinga, dan mulut. Mereka bisa bergerak dan berbicara!
Jack merasakan kaget yang bercampur kagum. Yah, meskipun di satu sisi ia juga sedikit merasa takut.
Kemudian, apa yang bisa menyebabkan semua mainan tersebut menjadi “hidup”? Apakah mereka akan begitu selamanya? Apa yang akan Jack lakukan dengan semua mainan itu?
Temukan jawabannya di artikel ini!
Sinopsis
Semua petualangan ini bermula dari hubungan antara Jack dan boneka kesayangannya, Si Piggy (SP).
SP selalu menjadi tempat terbaik Jack untuk menceritakan semua keluh kesahnya. Meski SP hanya diam saja, tapi Jack tahu bahwa ia memahami seluruh ceritanya dan yang lebih penting, perasaannya.
Suatu hari, Jack terpaksa harus berhadapan dengan banyak hal yang tidak ia inginkan. Ayah dan ibunya bercerai, harus pindah ke kota baru, beradaptasi di sekolah baru. Semua itu membuat Jack pusing.
Jack merasa kesal, ia tidak suka perubahan yang terjadi bertubi-tubi itu. Ia ingin semuanya kembali ke sedia kala. Namun, tentu saja tidak bisa.
Jack pikir, keadaan tidak menyenangkan tersebut akan berlangsung selamanya. Namun, pikiran itu sirna ketika Holly, seorang atlet terkenal, memutuskan untuk menjadi teman Jack.
Mulanya, persahabatan mereka berdua berjalan sangat baik sampai suatu hari Holly berubah menjadi menyebalkan dan membenci Jack. Hal itu disebabkan karena Ibu Jack tiba-tiba memutuskan untuk menikah dengan Ayah Holly!
Holly tidak suka itu, jadi ia berubah menjadi sosok kakak tiri yang menyebalkan. Ia jadi terus-terusan mengganggu Jack.
Puncaknya, terjadi ketika Holly melempar SP dalam perjalanan pulang dari membeli dekorasi natal.
Tentu saja, kejadian itu membuat Jack sangat marah kepada Holly. Jack tidak henti-hentinya menangis dan meronta-ronta.
Melihat hal itu, kakek, nenek, dan Holly memutuskan untuk membelikan Jack boneka baru yang mirip dengan SP. Namun, Jack tidak suka, ia tetap menginginkan SP kembali ke sisinya.
Pada akhirnya, Jack berniat untuk melakukan misi penyelamatan SP. Ia akan menyusup ke salju tebal dan kembali sebelum malam natal tiba.
Namun, tiba-tiba sesuatu menakjubkan terjadi. Semua mainan Jack tiba-tiba jadi bernyawa! Termasuk PN (Piggy Natal), mainan yang diberikan oleh kakek, nenek, dan Holly.
Tidak hanya sampai situ, mainan-mainan tadi ternyata berniat untuk membantu Jack mengambil kembali SP di Tanah yang Terhilang.
Baca juga: Ulasan Buku: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan – Dian Nita Utami
Highlights Bacaan
Ada banyak sekali hal menarik yang ada di buku ini yang tentu saja, tidak bisa saya tuliskan semuanya.
Oleh karena itu, berikut saya pilih dan tuliskan 3 highlights utama dari pengalaman saya membaca buku Petualangan Jack dan Piggy Natal.
1. Terjemahan Super Bagus!
Saya pribadi memang selalu concern dengan gaya bahasa dari buku terjemahan. Karena ya… tahu sendiri lah kalau terjemahannya “aneh”, otomatis pengalaman membaca juga jadi nggak enak.
Nah, untungnya buku J.K. Rowling satu ini nggak kayak gitu. Malah, keren abis terjemahannya!
Kalau saya boleh bilang, mungkin deskripsi yang tepat untuk terjemahannya adalah, “Ceria, santai, dan kocak.”
Kocak???
Iya WKWKWK. Berkali-kali saya dibuat tertawa dengan pemilihan katanya.
Salah satu yang masih saya ingat jelas adalah deskripsi mengenai peristiwa “serangan upil” yang menggunakan kata “ceprot”. WKWKKW, lucu banget!!
Pokoknya, terjemahannya Dini Pandia & Nina Andiana ini patut diacungi jempol karena berhasil membuat saya tidak bisa berhenti membalik halaman!
2. Menghargai Barang
Kamu tentu ingat tadi saya sempat menyinggung sebuah tempat yang bernama “Tanah yang Terhilang”.
Nah, Tanah yang Terhilang sejatinya merupakan tempat di mana semua barang yang hilang, entah karena lupa atau memang sengaja dihilangkan, pergi.
Di sana, para barang akan dimasukkan ke kota-kota tertentu, sesuai dengan sebab mereka hilang.
Setidaknya ada 6 kota di Tanah yang Terhilang yaitu Salah Taruh, Astaga-Hilang, Tanah Terbuang untuk yang Tak Ditangisi, Kota yang Dirindukan, dan Pulau yang Disayang.
Dalam Tanah yang Terhilang, para barang harus menaati peraturan yang berlaku. Kalau tidak, maka Sang Penghilang akan memburu dan memakan mereka.
Lumayan seram, ya? Makanya, setelah membaca buku ini jadi timbul rasa bersalah karena saya sering menyia-nyiakan barang.
Saya takut, kalau barang yang saya sia-siakan itu ternyata pergi ke Tanah yang Terhilang dan dimakan oleh Sang Penghilang T_T
3. Boneka Sekaligus Sahabat
Lebih dari hanya barang, bagi Jack, SP dan PN adalah boneka yang merangkap jadi sahabat terbaiknya.
SP dan PN layaknya buku harian berjalan yang selalu siap untuk mendengarkan keluh kesah Jack.
Melalui kisah mereka, saya jadi banyak belajar bahwa ikatan antara anak-anak (bahkan orang dewasa) adalah sesuatu yang menarik sekaligus mengharukan.
Bagaimana sebuah benda, bisa menghadirkan efek yang begitu dahsyat bagi manusia.
Si benda bisa mendengarkan, menghibur, bahkan menyelamatkan hidup sang pemilik.
Baca juga: Ulasan Buku: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan – Dian Nita Utami
Kesimpulan
Menurut saya, Petualangan Jack & Piggy Natal adalah buku yang seru sekaligus mengharukan.
Di dalamnya terdapat banyak pesan moral yang kadang, saya sebagai orang dewasa lupakan.
Selain itu, juga ada plot twist yang sebaiknya kamu temukan sendiri hehe.
Kalau kamu suka tulisan semacam ini, bisa follow media sosial saya juga di Twitter @d_iannita atau di Instagram @d.iannita
Karena di sana saya aktif berceloteh terkait buku, kegiatan menulis, produktivitas, dan masih banyak lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan salam kenal! (´。• ω •。`)